Kupas Pelan Pelan
Sekarang, aku tidak bisa menjelaskan diriku secara langsung apa yang terjadi. Aku ingin mengupas - memahami - memperbaiki - memulihkan seorang aku.
Aku ingin bercerita tentang suatu ketidakberesanku yang sudah aku notice. Aku berencana ingin membereskannya.
Kenapa aku merasa tak beres?
Karena aku tidak lagi tertarik dengan obrolan yang banyak candanya. Aku tidak lagi tertarik pada percintaan. Aku tidak tertarik untuk seperti dulu dalam membantu orang lain. Aku tidak lagi tertarik mengeluarkan effort untuk memaksa diriku berada ditempat yang tidak nyaman. Aku tidak produktif dan pasif. Aku menyukai perdebatan pembelaan diri. Aku tidak lagi tertarik mencari teman untuk bersenang senang.
Hei,
Rasanya aku tidak peduli dengan apapun disekitarku. Yang aku fikirkan hanyalah mendalami diri ku sendiri dan memperbaiki semua yang tidak beres sampai lapisan terdalamnya.
Yang menjadi keresahanku adalah satu, kenapa saat ini aku benar benar menjadi orang yang pelupa, yang aku punya hanyalah memori jangka pendek. Otakku selalu merasa memikul beban tersendiri sehingga aku merasa kesulitan konsentrasi pada hal lain yang seharusnya lebih penting. Dua, sulit memahami sesuatu dan pola berfikir berwarna abu abu, tidak bisa fokus ke tujuan dan mudah terdistraksi masa lalu yang belum selesai. Tiga, selalu berputar putar saat berbicara.
Aku adalah orang yang suka berfikir. Kurang terbiasa curhat.
Aku kira mengabaikan sebuah masalah tidak jadi masalah. Namun seiring berjalannya waktu terbiasa mengabaikan masalah masalah yang dulu awalnya kecil kecil, justru jadi masalah besar sekarang. Aku merasa terjebak pada suatu ingatan dengan sedikit ada bumbu penyesalan. Kenapa aku tidak melakukan ini atau kenapa aku melakukannya dulu.
Inilah saatnya aku ingin aware pada diriku. Aku tidak ingin kronis. Aku ingin ceria bertemu banyak orang dan ingin dikenal sebagai Riska yang selalu memenuhi jati dirinya.
0 komentar